PALU,
SULAWESI TENGAH
(Target Marker) untuk memunculkan AR video
v
WISATA OFF ROAD KOTA
PALU
Indonesia Off
Road (IOF) Sulawesi Tengah bekerja sama dengan Pemerintah Kota Palu, Jumat,
(10/10/2014) menggelar kegiatan "Off Road Palu Ekstrem 2014" di
lokasi wisata alam Kelurahan Buluri dan Silae, Kota Palu. Ketua Panitia yang
juga selaku Asisten I Pemekot Palu, olah raga ini mengandalkan ketangkasan
mengemudi mobil penggerak empat roda 4 x
4 atau 4WD, dengan tantangan melintasi jalur wisata alam Kota Palu. “Event ini
berskala regional, namun intinya kita ingin memperkenalkan potensi wisata alam
kota Palu melalui kegiatan tersebut, kegiatan bertajuk Off Road Ekstrem Palu
2014 untuk pertama kalinya digelar di Kota Palu, berlangsung selama tiga hari,
10 - 12 Oktober 2014 dan dibuka oleh Walikota Palu Rusdi Mastura. Kegiatan
olahraga yang dirangkaikan dengan HUT Kota Palu ke-36 ini diikuti sekitar 30
peserta dari beberapa daerah, seperti Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Sulawesi
Selatan, Gorontalo, Sulawesi Barat, Kalimantan serta tuan rumah Palu.
Tujuan utama dari
kegiatan ini adalah adu ketangkasan, adu nyali dan juga kemampuan berkendara
serta upaya memasyarakatkan olahraga Off Road. Ia menilai, pengembangan dan
pembinaan olahraga Off Road di Sulawesi Tengah masih sangat kurang, dibanding
olahraga lain. “ Panitia pelaksana "Off Road Ekstrem Palu 2014"
membuka dua kelas kompetisi, yaitu kelas standar dan kelas ekstrem. Lomba ini
memperebutkan piala bergilir Walikota Palu. Lomba diawali dengan pawai
kendaraan peserta dari Lapangan Vatulemo Palu, menuju lintasan alam Buluri dan
Silae. Sementara itu, Ibrar selaku master track (pembuat lintasan, red) asal
Makasar mengakui, lintasan alam Buluri dan Silae termasuk lintasan berat dengan
kondisi alam yang tidak perlu menadapat penataan lebih. “Track-nya alami, dan
setelah kami Survey Competition State (SCS) ini cocok dijadikan lintasan untuk
berkompetisi, lintasan seperti ini disukai pecinta Off Roader“.
v
MAKANAN KHAS KOTA PALU
Makanan Khas
Kota Palu yang patut di coba adalah Kaledo atau Sop Tulang Sapi yang dimakan dengan
singkong rebus, Kaledo adalah makanan khas kota Palu – Sulawesi tengah. Tak
heran bila kota Palu terkadang disebut juga sebagai kota KALEDO, hampir semua
orang yang pernah berkunjung ke kota Palu pasti pernah mencicipi makanan yang
satu ini, belum terasa lengkap kunjungan ke Palu apabila belum mencicipinya.
Kaledo sejenis
sop (makanan berkuah) tulang sapi yang bening dengan bumbu cabe rawit yang
telah dihaluskan, garam secukupnya dan asam mentah yang terlebih dahulu direbus
dan dilumatkan. Rasa asam dan pedas inilah yang menjadi ciri khas dari makanan
ini. Hampir di semua rumah makan yang ada di Kota Palu menyediakan hidangan
ini. Sop kaledo sangat segar rasanya, bisa jadi menu berbuka ataupun untuk
santap sahur kamu.
POSO, SULAWESI TENGAH
(Target Marker) untuk memunculkan AR video
v WISATA GOA PAMONA
Berwisata ke Poso bisa menjadi sangat menarik.
Berbagai objek wisata menarik berkumpul di tempat ini. Tak jauh dari Danau Poso
ternyata ada objek wisata yang tak kalah mengagumkan. Goa Pamona, sebuah tempat
unik dan dipercayai masyarakat sekitar mengandung unsur mistis. Goa Pamona ini
terletak persis di sebelah Danau Poso. Goa ini sudah terkenal keindahannya
sehingga telah menjadi salah satu tujuan wisata mistis. Uniknya, air danau
tidak dapat masuk ke dalam goa meski letak sebagian goa tersebut berada di bawah
Danau Poso. Pengunjung pun bisa memasukinya dengan leluasa.
Menurut cerita masyarakat setempat, selama
ratusan tahun silam goa tersebut berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan
jenazah raja atau kaum bangsawan Suku Pamona dan keluarganya. Hal itu dapat
dibuktikan dengan adanya kerangka manusia dan keranda yang masih ada
didalamnya. Goa sepanjang sekitar 200 meter tersebut memiliki kedalaman 80
meter. Dulunya, panjang goa lebih dari 200 meter. Namun karena perubahan
kondisi alam adanya reruntuhan, akhirnya panjangnya hanya sebatas itu. Mulut
Goa Pamona lebarnya 2 meter, namun pada sebagian jalan di goa tingginya kurang
dari satu meter, sehingga memaksa pengunjung untuk berjalan sambil berjongkok.
Letak goa yang dalam menyebabkan oksigen
didalamnya relative sedikit. Hal itu membuat pengunjung merasa gerah dan cepat
lelah saat menjelajahinya. Pencahayaan pun sangat minim, hanya mengandalkan
sinar matahari yang menembus celah-celah kecil bebatuan diatasnya. Suasana di
dalam menjadi remang-remang dan menambah miris orang yang percaya pada cerita
mistis. Di dalam goa tersebut juga terdapat delapan kamar atau ruang yang
sangat gelap dan lembab. Dulunya ruang tersebut berfungsi untuk menyimpan
jenazah suku Pamona yang disesuaikan dengan status sosialnya. Barang-barang
berharga milik jenazah semasa hidup pun ikut disemayamkan disitu. Sayangnya,
banyak benda-benda bernilai sangat tinggi tersebut yang hilang akibat tangan
usil pengunjung. Goa yang namanya sama dengan suku asli orang Poso ini terletak
di Desa Sangele, Kecamatan Pamona Utara, sekitar 58 km dari Kota Poso. Saat
berwisata ke Danau Poso, sempatkan pula untuk berkunjung ke Goa Pamona yang
unik ini.
v WISATA DANAU POSO
Pada umumnya, pasir putih dapat Anda jumpai di
tepian pantai. Namun kali ini, Anda bisa menjumpai pasir putih di pinggir
sebuah danau. Danau Poso
yang terletak di Poso, Sulawesi Tengah ini memiliki pasir putih yang
menutupi sebagian besar tepi danau. Pasir putih yang ada di Danau Poso sama
dengan pasir putih yang biasa Anda jumpai di pantai-pantai tepi laut. Selain
itu, tepian Danau Poso juga diselimuti dengan pasir kuning. Tekstur pasir
kuning sama dengan pasir putih, hanya saja berwarna kuning.
Sebagai danau terbesar ke-3 di Indonesia, Danau
Poso memiliki panjang sekitar 32 Km dan lebar sekitar 16 Km. Pantainya
terbentang sekitar 127 Km mengelilingi perairan danau ini. Dengan titik terdalam
sekitar 510 meter dan kedalaman rata-rata sekitar 195 meter, Danau Poso juga
terhitung sebagai salah satu danau paling dalam di Indonesia. Berada di
ketinggian sekitar 657 mdpl, Danau Poso memiliki pemandangan yang indah dan
menakjubkan. Dengan dikelilingi perbukitan dan area hutan, Anda bisa menikmati
pemandangan alami sambil menghirup udara yang sejuk. Dengan pantai pasir putih
bersih yang memantulkan cahaya matahari, serta ekosistem danau yang masih
terjaga, membuat pemandangan Danau Poso terlihat segar. Pasir Putih dan Kuning
Danau Poso memiliki perairan yang sangat jernih. Walaupun di musim hujan banjir
datang dari sungai-sungai yang mengarah ke danau ini, perairan Danau Poso tidak
menjadi keruh dan tetap jernih. Di Danau Poso ini Anda bisa menemukan suasana
yang tidak jauh berbeda seperti di pantai-pantai tepi laut. Warna air yang
hijau bening bagian tepi danau, dan biru laut di bagian tengah danau akan
membuat Anda serasa berada di tepi laut yang indah. Jangan lupa untuk membawa
baju ganti jika Anda berwisata ke danau ini, karena Anda pasti tertarik untuk
berenang di perairan Danau Poso yang bening dan tenang.
Di sekitar tepian danau,
pada perairan yang dangkal Anda tidak akan menemukan batu karang di dasar
perairan. Pasir dua warna yang menutupi pantai danau ini, juga menutupi dasar
perairan sampai ke wilayah yang dalam. Sehingga sangat aman bagi Anda untuk
bermain-main di perairan dangkal. Kaki Anda tidak akan sakit atau perih karena
di dasarnya tidak ada batu karang. Mata Anda juga tidak akan meras perih serta
tenggorokan Anda tidak akan sakit, karena air di Danau Poso bukan adalah air
tawar, bukan air asin. Jika Anda ingin berjalan-jalan menyusuri perairan Danau
Poso, Anda bisa menyewa perahu motor (ketingting) yang disediakan di sekitar
tepi danau. Dengan berkeliling menyusuri danau, Anda akan menemukan
pemandangan-pemandangan yang menakjubkan. Anda akan melihat kehidupan
keseharian masyarakat setempat,seperti memancing, menjala ikan, atau budidaya
ikan di keramba-keramba. Bagi Anda yang hobi memancing, Anda bisa melakukan
aktivitas kesukaan Anda tersebut di danau ini. Jika beruntung, Anda akan
mendapatkan Ikan Sidat atau Ikan Sogili yang besarnya mencapai 2 meter. Ikan
ini adalah ikan endemik Danau Poso, dan merupakan ikan air tawar terbesar di
jenisnya.
MAKASSAR, SULAWESI SELATAN
(Target Marker) untuk memunculkan AR video
v
WISATA GOA KALLIBONG
ALOA
Goa Kallibong
Aloa terletak di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), berjarak sekitar
32 kilometer dari ibukota Sulawesi Selatan, Makassar. Lokasi dapat ditempuh
tidak sampai 60 menit perjalanan dari bandara Sultan Hasanuddin. Kallibong Aloa
merupakan salah satu goa terindah yang terdapat di kawasan Karst Maros Pangkep.
Perlu waktu sekitar dua jam mendaki, untuk mencapai mulut goa yang
berketinggian sekitar 300 meter.
Namun lelahnya
pendakian terbayar oleh pemandangan tower-tower karst yang menakjubkan sesaat
sebelum memasuki ke mulut goa. Pemandangan di dalam goa tidak kalah menarik,
Stalagtit (ornamen yang mengarah turun)
dan stalagmit (ornamen yang mengarah ke atas) masih tumbuh dengan tetesan
airnya terlihat indah sekali. Di sejumlah sisi lain di dalam goa, terlihat ornamen-ornamen
lain dan dinding goa yang dipenuhi dengan kilauan menyerupai kristal-kristal
kecil. Sebagian ada yang telah membentuk pilar, sebagian juga ada yang menjadi
bentuk-bentuk yang unik, beberapa di antaranya stalagmit berbentuk ibu
menggendong anaknya dan ornamen berbentuk seperti pelaminan pengantin. Melihat
keindahannya, tidaklah salah Goa Kallibong Aloa disebut sebagai surga
tersembunyi di kawasan Karst Maros Pangkep.
v MAKANAN
KHAS KOTA MAKASSAR
Makassar
ternyata tidak hanya terkenal dengan coto makassar nya, ada sebuah menu masakan
lain yang tak kalah populer yaitu masakan Pallu Basa. Masakan Pallu Basa adalah
sejenis sop yang terbuat dari bahan dasar daging dan jerohan sapi. Cita rasa
dari masakan ini sangat gurih dan nikmat, karena ditambah dengan bumbu rahasia
yaitu kelapa sangrai dan kuah yang kental.
Proses memasak Pallu Basa hampir serupa dengan
Coto Makassar, bedanya hanya terdapat pada bumbu yang telah dijelaskan tadi.
Bila anda mengunjungi Kota Makassar jangan sampai tidak mencoba mencicipi
hidangan pallu basa ini.
v
WISATA PULAU SAMALONA
Samalona
nama yang terdengar indah di telinga. Yap Samalona merupakan sebuah Pulau kecil
yang sangat indah, memiliki banyak pesona bawah laut yang cukup keren serta
berpasir putih bersih di sebelah barat Makasar Sulawesi Selatan Indonesia, atau
sekitar 2 km dari Pantai Losari
yang sangat terkenal itu. Di Pulau Samalona kita bisa bersantai
menikmati kelapa muda sambil berjemur atau hanya sekedar bermain pasir. Tetapi
yang menjadi andalan Samalona adalah alam bawah laut nya, banyak trumbu karang
serta ikan-ikan yang sangat cantik serta indah untuk dinikmati dan direkam
dengan mata kita.
Pulau Samalona semakin menyusut setiap tahun nya, dulu
nya pulau ini sekitar 6,7 hektar tapi sekarang sudah menjadi 2,3 heaktar dan di
perkirakan tahun 2020 akan hilang. Rasa nya wajib di kunjungin apabila kita
sudah berada di makassar untuk mampir ke Pulau Samalona karna jarak nya yang
memang tidak terlalu jauh, dan lebih seru kalo perjalanan kita ramai-ramai
karna bisa sharing sewa perahu nya sehingga biaya yang dikeluarkan akan terasa
murah.
TANA
TORAJA, SULAWESI SELATAN
(Target Marker) untuk memunculkan AR video
v MAKANAN
KHAS PINRANG
Salah satu masakan khas asal Kabupaten Sidenreng Rappang
(Sidrap) dan Kabupaten Pinrang yang banyak diincar oleh pengunjung kedua daerah
itu adalah nasu palekko atau masak palekko. Nasu Palekko adalah salah satu
kuliner khas suku Bugis yang terbuat dari Daging Bebek yang dipotong-potong
kecil seperti dicincang, atau disebut Daging Bebek Cincang. Dimana dalam proses
pembuatannya, daging bebek yang sudah disembelih dan dikuliti serta dicincang lalu dicuci bersih. Kemudian diberi cuka atau
jeruk nipis untuk menghilangkan bau amis-nya. Adapun bumbu-nya terdiri dari
cabai, bawang merah, bawang putih, jahe,
sereh , garam, bumbu rempah-rempah lainnya serta cuka,. Biasanya, cuka yang
digunakan adalah cuka yang terbuat dari mangga muda. Cuka dan bawang putih atau
jeruk nipis biasanya digunakan juga untuk menghilangkan bau amis pada
daging. Kemudian bumbu tersebut di
giling halus lalu dicampur potongan daging bebek sebelum dimasukkan kedalam
penggorengan yang kemudian diaduk hingga matang untuk disajikan. Nasu Palekko
umumnya memiliki rasa yang cukup pedas dan bisa membuat merah telinga serta
mempunyai aroma tersendiri karena menggunakan minyak goreng yang berasal dari
lemak kulit bebek itu sendiri.
v SEJARAH
TANA TORAJA
Konon, leluhur orang Toraja adalah manusia yang berasal
dari nirwana, mitos yang tetap melegenda turun temurun hingga kini secara lisan
dikalangan masyarakat Toraja ini menceritakan bahwa nenek moyang masyarakat
Toraja yang pertama menggunakan "tangga dari langit" untuk turun dari
nirwana, yang kemudian berfungsi sebagai media komunikasi dengan Puang Matua
(Tuhan Yang Maha Kuasa). Lain lagi versi dari DR. C. CYRUT seorang
anthtropolog, dalam penelitiannya menuturkan bahwa masyarakat Tana Toraja
merupakan hasil dari proses akulturasi antara penduduk (lokal/pribumi) yang
mendiami daratan Sulawesi Selatan dengan pendatang yang notabene adalah imigran
dari Teluk Tongkin (daratan Cina). Proses akulturasi antara kedua masyarakat
tersebut, berawal dari berlabuhnya Imigran Indo Cina dengan jumlah yang cukup
banyak di sekitar hulu sungai yang diperkirakan lokasinya di daerah Enrekang,
kemudian para imigran ini, membangun pemukimannya di daerah tersebut.
Nama Toraja mulanya diberikan oleh suku Bugis Sidendereng
dan dari luwu. Orang Sidendreng menamakan penduduk daerah ini dengan sebutan To
Riaja yang mengandung arti "Orang yang berdiam di negeri atas atau
pegunungan", sedang orang Luwu menyebutnya To Riajang yang artinya adalah
"orang yang berdiam di sebelah barat". Ada juga versi lain bahwa kata
Toraya asal To = Tau (orang), Raya = dari kata Maraya (besar), artinya orang
orang besar, bangsawan. Lama-kelamaan penyebutan tersebut menjadi Toraja, dan
kata Tana berarti negeri, sehingga tempat pemukiman suku Toraja dikenal
kemudian dengan Tana Toraja.
MORAMO, SULAWESI TENGGARA
(Target Marker) untuk memunculkan AR video
v WISATA
AIR TERJUN MORAMO
Ini dia salah satu air terjun
terindah di Indonesia. Namanya Air Terjun Moramo. Air terjun ini berada di
Kawasan Suaka Alam Tanjung Peropa, Desa Sumber Sari, Kecamatan Moramo,
Kabupaten Konawe, Propinsi Sulawesi Tenggara. Jaraknya sekitar 60 km dari Kota
Kendari. Kawasan Suaka Alam Tanjung Peropa tempat dimana Air Terjun Moramo
berada mempunyai luas sekitar 38.937 hektar. Kawasan ini memiliki panorama alam
yang indah dan sejuk dengan banyaknya flora dan fauna di dalamnya yang
diantaranya merupakan satwa endemik Sulawesi seperti anoa dan monyet hitam.
Selain kekayaan flora dan fauna yang ada, kawasan ini juga memiliki kandungan
marmer yang diperkirakan mencapai 860 miliar meter kubik. Kandungan marmer yang
tersimpan di kawasan ini merupakan yang terbesar di dunia.
Air Terjun Moramo sendiri ditemukan pada tahun
1980 oleh transmigran Jawa saat membuka hutan untuk memasang jerat anoa.
Kemudian pada tahun 1989 dibuat jalan untuk mencapai lokasi air terjun dan
mulai dibuka sebagai obyek wisata pada tahun 1990. Sebagian masyarakat di
sekitar kawasan ini memang merupakan warga transmigran yang berasal dari Jawa dan
Bali. Aliran Air Terjun Moramo berasal dari Sungai Biskori yang berhulu di
Pegunungan Tambolosu dan dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mengairi sawah
mereka. Ketinggian air terjun mencapai 100 m dengan bentuk bertingkat-tingkat.
Aliran air terjunnya meluncur deras melalui batu granit dengan tinggi antara
0,5-3 m yang bersusun dan terbentuk selama ribuan tahun.
Karena bentuknya yang bertingkat-tingkat maka
Air Terjun Moramo mempunyai undakan air terjun yang terdiri dari tujuh buah
undakan besar dan 60 undakan kecil. Beberapa diantaranya menyerupai kolam kecil
yang dapat dimanfaatkan untuk pemandian atau berenang. Airnyapun jernih dan
segar dengan kedalam sekitar satu meter. Bahkan warga sekitar pun percaya bahwa
ada bidadari dari langit yang turun untuk mandi di sini. Untuk melewati setiap
tingkatan air terjun ini kita bisa mendaki ke tebing-tebing marmer berwarna
hijau di setiap sisinya. Tak usah khawatir licin atau terpeleset karena tidak
ada lumut yang dapat tumbuh di tebing-tebing marmer tersebut. Hal itu
disebabkan lokasi Air Terjun Moramo merupakan daerah batuan kapur sehingga
airnya mengandung sulfur dan alkali yang menyebabkan lumut sulit tumbuh.
v MAKANAN
KHAS KOTA KENDARI
Sinonggi adalah makanan pokok Suku Tolaki yang terbuat dari pati
sari sagu. Di Sulawesi Selatan, masakan yang serupa dikenal dengan nama
kapurung dan di Kepulauan Maluku disebut papeda. Meski masakan-masakan tersebut
memiliki kemiripan bahan, cara penyajiannya berbeda. Untuk sinonggi, tepung
sagu yang sudah dimasak tidak dicampurkan dengan sayur, kuah ikan, sambal
("dabu-dabu"), atau bumbu lainnya, namun tergantung selera
masing-masing. Bagi suku Tolaki, sinonggi dahulu merupakan makanan pokok, namun
saat ini telah menjadi makanan sekunder pengganti beraspada masa paceklik.
Walaupun merupakan makanan khas Suku Tolaki, belum ada yang mengetahui sejak
kapan Suku Tolaki mengonsumsi sinonggi. Namun, makanan ini sudah ada sejak ratusan
tahun silam layaknya beras.
KENDARI, SULAWESI
TENGGARA
(Target Marker) untuk memunculkan AR video
v WISATA
PULAU LABENGKI
Pulau Labengki ini terletak di Propinsi
Sulawesi Tenggara dan keindahanya tidak kalah dengan Wakatobi ataupun Raja
Ampat yang sudah begitu terkenal. Kenapa banyak yang menyebut Pulau Labengki
sebagai Raja Ampatnya Sulawesi karena destinasi ini bernuansa hampir sama
dengan Raja Ampat yang terdiri dari karang-karang besar yang menjelang diatas
samudera diberbagai titiknya. Gugusan pulau karang besar dan kecil ini
dipetakan menjadi Pulau Labengki Besar dan Pulau Labengki Kecil.
Tidak hanya keindahan diatas air saja yang
disajikan oleh pulau menawan ini, tetapi keindahan bawah airnya juga sangat
indah untuk dikagumi. Berbagai biota laut yang hidup disini dan masih terjaga
kealamianya. Dipulau ini banyak terdapat titik-titik spot penyelaman yang
sangat berkelas dan di perairan ini menjadi habitat Speciaes Kima atau Kerang
Raksasa yang bisa mencapai besar sekitar 50cm. Dan Kima disini tercatat sebagai
Kima terbesar kedua didunia. Sehingga disini pula sebagia tempat peneliti,
konservasi dan penangkaran Kima.
Selain berputar-putar mengelilingi pulau-pulau, menyelam ataupun
snorkling di Labengki, pengunjung bisa juga beraktivitas memancing disini.
Berbagai ikan bisa anda dapatkan dengan memancing disini seperti Barakuda,
Kerapu, Tuna Sirip Kuning, Kakap Merah ataupun Ikan Layar. Sesudah memancing,
hasilnya bisa untuk sebagai baberque disalah satu pulau. Di Pulau Labengki juga
terdapat pantai berpasir putih dan rindangnya pohon kelapa, sembari istirahat
penginjung bisa membakar ikan yang didapat saat memancing tadi.
Pulau Labengki juga disebut Teluk Cinta, sebuah teluk yang sangat indah dengan
terumbu karang warna warni dan berbagai jenis ikan menjadikan tempat ini sangat
cocok bagi wisatawan yang gemar menyelam ataupun snorkeling. Warna laut di
dekat pantai berwarna biru muda dan di bagian tengahnya berwarna biru gelap, bentuknya
menyerupai hati. Oleh sebab itu teluk ini disebut dengan Teluk Cinta. Teluk ini
ditempuh 3,5 jam dari Toli toli dengan perahu motor.
Perkampungan
Suku Bajo di Pulau Labengki.
Setelah menjalani perjalanan laut yang cukup melelahkan selama 5
jam sampailah kita di perkampungan suku bajo kurang lebih jam 2 an. Jangan
kaget ketika kamu di sambut sekumpulan anak kecil ramai-ramai menghampiri kapal
kalian karena mereka sangat bahagia ketika ada tamu atau pengunjung yang datang
ke pulau tersebut. Oh yaa satu lagi.. siapkan uang seribuan. Uang seribuan itu
dapat kamu lemparkan ke laut, nah nanti bocah-bocah itu akan berlomba-lomba
untuk mengambil uang tersebut hehe lucu yaa.. dan sempatkanlah bercengkrama,
berfoto dengan adik-adik suku bajo agar kamu lebih akrab dengan mereka, mereka
welcome kok sama tamu-tamu dan mereka suka bermain jika di ajak bermain.