Pentingnya Manajemen
Informasi Dalam Perusahaan
Manajemen informasi sebagai suatu
sumber mempunyai pola yang sama. Manajer bertanggung jawab untuk mengumpulkan
data mentah dan memprosesnya menjadi informasi yang dapat digunakan. Ia harus
memastikan bahwa orang yang ada dalam perusahaan akan dapat menerima informasi
dengan bentuk yang tepat, pada saat yang tepat pula, sehingga informasi
tersebut dapat digunakan untuk mendukung proses manajemen. Yang terakhir,
manajer harus membuang informasi yang kuno, tidak lengkap, dan salah, dan
menggantinya dengan informasi yang dapat digunakan. Semua aktifitas ini disebut
manajemen informasi atau Information Management.
Minat terhadap manajemen informasi
telah meningkat sejak tahun-tahun terakhir ini, yaitu tidak hanya dalam dunia
bisnis, namun juga di semua bidang dimana sumber dikelola. Dua alasan utama
mengenai hal ini adalah karena meningkatnya kekompleksan tugas manajemen dan keinginan
untuk menggunakan peralatan pemecahan masalah yang lebih baik.
- Meningkatnya kekompleksan tugas
manajemen
Manajemen selalu
merupakan tugas yang sulit, bahkan sekarang ini ia lebih sulit dibandingkan
sebelumnya. Semua perusahaan yang termasuk dalam ekonomi internasional,
teknologi bisnisnya akan menjadi lebih kompleks, kerangka watu untuk menetapkan
keputusan juga makin rumit, dan terdapat pula tekanan baik dari pesaing dan
masyarakat.
- Pengaruh ekonomi internasional
Perusahaan dengan
berbagai ukuran, sekarang ini menjadi subjek bagi pengaruh ekonomi yang datang
dari mana saja di seluruh dunia ini. Hal ini dapat dilihat dalam pengaruh pada
nilai dollar US dalam perbandingannya dengan nilai mata uang asing yang mempunyai
keseimbangan impor dan ekspor.
- Meningkatnya kekompleksan
teknologi
Kita dapat melihat
contoh teknologi dalam bisnis setiap hari, yaitu bar code scanner yang ada pada
supermarket, sistem reservasi pelabuhan udara yang menggunakan komputer, mesin
teller otomatis, dan closed-circuit television dalam garasi parker. Terdapat
banyak pula teknologi di balik layar yang tidak dapat kita lihat, misalnya
robot yang digunakan dalam pabrik dan penyimpanan data pembelian otomatis,
serta peralatan pendukung. Perusahaan menginvestasikan teknologi ini agar dapat
bekerja maksimal dengan pengeluaran yang sedikit. Ia juga mengantisipasi
tingkat pelayanan yang baik dengan karyawan yang sedikit. Statistik menunjukkan
bahwa keinginan ini telah terpenuhi.
- Penyusutan kerangka waktu
Manajer harus bertindak
secara cepat untuk merespon tekanan dari pelanggan, pesaing, dan pengendali
stok. Setiap jengkal operasi bisnis bergerak dengan cepat sekarang ini daripada
yang terjadi sebelumnya. Perwakilan penjualan (sales representative) melingkup
ke seluruh wilayahnya dengan menggunakan jet, pesanan penjualan ditransmisikan
ke kantor pusat melalui satelit, dan pengiriman pesanan disampaikan pada hari
itu juga.
- Tekanan pesaing
Keinginan untuk
beroperasi dengan cara yang paling efisien telah diperkuat dengan meningkatnya
persaingan untuk mendapatkan dollar dari para pelanggan. Tekanan bukan saja
berasal dari perusahaan domestik, namun juga oleh perusahaan di luar negeri.
Pemerintah Amerika Serikat telah mengatur untuk membebankan tarif masuk untuk
barang impor dari Negara tertentu (seperti sepeda motor dari jepang) dalam
usahanya melindungi perusahaan dalam negeri yang mempunyai pasar yang sama
dalam produk tersebut.
- Tekanan sosial
Tidak semua tekanan yang
bersifat lingkungan merupakan cirri dari produksi, namun secara ironis,
non-produksi pun mengakibatkan tekanan yang bersifat lingkungan. Hal ini benar
dalam kasus adanya ketidaksenangan dari masyarakat yang tidak menginginkan
adanya produk atau jasa tertentu. Keputusan harus didasarkan pada faktor
ekonomi, demikian pula harus mempertimbangkan biaya sosial dan pembayaran gaji.
Perencanaan perluasan, produk baru tempat penjualan baru, dan tindakan lain
yang mempengaruhi masyarakat local dan internasional harus dipertimbangkan agar
tidak berdampak buruk pada jangka waktu yang pendek maupun jangka panjang.
- Keberadaan alat untuk
memecahkan persoalan
Sementara tugas manajer
menjadi lebih kompleks, ada usaha untuk meningkatkan efektifitas dalam
pemecahan masalah. Kesemuanya ini terpusat pada teknik kwantitatif dan
peralatan elektronik, seperti computer. Selama tahun 1950-an, metematika
tingkat lanjut digunakan untuk memecahkan masalah bisnis, biasanya dalam bidang
manufaktur. Usaha awal ini disebut Operation Research (OR). Selama tahun
1960-an, istilah management science dikenal sebagai metode kwantitatif yang
diterapkan dalam skala luas, misalnya dalam bidang keuangan dan marketing.
Bertambahnya popularitas komputer pada akhir tahun 1960-an dan 1970-an
menyebabkan adanya usaha untuk memanfaatkan peralatan elektronik ini untuk
penghitungan matematika. Sekarang, manajer dapat mengakses komputer sentral
dari terminal seperti mesin ketik. Di beberapa perusahaan, para manajer
mempunyai mikrokomputer sendiri atau micros. Biasanya, micros ini di sambungkan
ke komputer sentral untuk membentuk jaringan pemecahan masalah yang
terpadu.
- Penyebab pentingnya informasi
dalam perusahaan
Pentingnya manajemen
informasi dalam perusahaan dikarenakan adanya seperti pengaruh ekonomi
internasional kemudian adanya persaingan dunia yang semakin sulit lalu hanya
memiliki batas waktu yang singkat dan banyaknya kendala-kendala
sosial.Bertambahnya tugas manajemen bisa katakan karenya adanya tuntutan
pekerjaan yang terus bertambah agar bisa menjadi lebih baik. Kemajuan suatu
organisasi atau perusahaan dalam mencapai tujuannya , itu tergantung dari
kemampuan setiap individu yang mengelola organisasi atau perusahaan itu
sendiri. Manajemen sebagai suatu metode yang mengatur, mengelola organisasi
dapat diartikan sebagai seni melaksanakan sesuatu melalui orang, jika manajemen
suatu organisasi baik, maka akan meningkatkan kemakmuran suatu negara.
Dengan semakin banyaknya
masalah-masalah yang timbul di suatu organisasi atau perusahaan kita memerlukan
alat yang dapat mempermudah pekerjaan seperti menggunakan komputer. Menggunakan
komputer sangat membantu di dalam suatu perusahaan, karena dengan itu kita
dapat menghemat waktu dan biaya dan dapat dengan mudah mendapatkan suatu
informasi yang bisa menunjang kemajuan suatu oraganisasi atau perusahaan itu
sendiri.
- Tujuan manajemen informasi
Tujuan manajemen
informasi adalah untuk melindungi kerahasiaan, integritas dan ketersediaan
informasi. Dengan tumbuhnya berbagai penipuan, spionase, virus, dan hackers
sudah mengancam informasi bisnis manajemen oleh karena meningkatnya keterbukaan
informasi dan lebih sedikit kendali/control yang dilakukan melalui teknologi
informasi modern. Sebagai konsekuensinya , meningkatkan harapan dari para
manajer bisnis, mitra usaha, auditor,dan stakeholders lainnya menuntut adanya
manajemen informasi yang efektif untuk memastikan informasi yang menjamin
kesinambungan bisnis dan meminimise kerusakan bisnis dengan pencegahan dan
memimise dampak peristiwa keamanan.
Peranan Manajer dalam
Pengelolaan Manajemen Informasi
Manajer adalah seorang yang memiliki tanggung jawab
seluruh bagian pada suatu perusahaan atau organisasi. Manajer memimpin beberapa
unit bidang fungsi pekerjaan yang mengepalai beberapa. Pada perusahaan yang
berskala kecil mungkin cukup diperlukan satu orang manajer umum, sedangkan pada
perusahaan atau organisasi yang berkaliber besar biasanya memiliki beberapa
orang manajer umum yang bertanggung-jawab pada area tugas yang berbeda-beda.
Pada organisasi berstruktur
tradisional, manajer sering dikelompokan menjadi manajer puncak, manajer
tingkat menengah, dan manajer lini pertama (biasanya digambarkan dengan bentuk
piramida, di mana jumlah karyawan lebih besar di bagian bawah daripada di
puncak).
Berikut ini adalah
tingkatan manajer mulai dari bawah ke atas:
- Manejemen lini pertama
(first-line management),
dikenal pula dengan istilah manajemen operasional, merupakan manajemen
tingkatan paling rendah yang bertugas memimpin dan mengawasi karyawan
non-manajerial yang terlibat dalam proses produksi. Mereka sering disebut
penyelia (supervisor), manajer shift, manajer area, manajer kantor,
manajer departemen, atau mandor (foreman).
- Manajemen tingkat menengah
(middle management),
mencakup semua manajemen yang berada di antara manajer lini pertama dan
manajemen puncak dan bertugas sebagai penghubung antara keduanya. Jabatan
yang termasuk manajer menengah di antaranya kepala bagian, pemimpin proyek,
manajer pabrik, atau manajer divisi.
- Manajemen puncak (top
management),
dikenal pula dengan istilah executive officer. Bertugas merencanakan
kegiatan dan strategi perusahaan secara umum dan mengarahkan jalannya
perusahaan. Contoh top manajemen adalah CEO (Chief Executive Officer), CIO
(Chief Information Officer), dan CFO (Chief Financial Officer).
Meskipun demikian, tidak
semua organisasi dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan menggunakan bentuk
piramida tradisional ini. Misalnya pada organisasi yang lebih fleksibel dan
sederhana, dengan pekerjaan yang dilakukan oleh tim karyawan yang selalu
berubah, berpindah dari satu proyek ke proyek lainnya sesuai dengan dengan
permintaan pekerjaan.
Etika
manajerial
Etika manajerial adalah
standar prilaku yang memandu manajer dalam pekerjaan mereka. Ada tiga kategori
klasifikasi menurut Ricky W. Griffin:
Perilaku terhadap
karyawan
Perilaku terhadap
organisasi
Perilaku terhadap agen
ekonomi lainnya
Pengertian
Konflik Organisasi
Menurut Baden Eunson
(Conflict Management, 2007,diadaptasi), terdapat beragam jenis konflik:
1. Konflik vertikal yang terjadi antara
tingkat hirarki,seperti antara manajemen puncak dan manajemen menengah,
manajemen menengah dan penyelia, dan penyelia dan subordinasi. Bentuk konflik
bisa berupa bagaimana mengalokasi sumberdaya secara optimum, mendeskripsikan
tujuan, pencapaian kinerja organisasi, manajemen kompensasi dan karir.
2. Konflik Horisontal, yang terjadi di
antara orang-orang yang bekerja pada tingkat hirarki yang sama di dalam
perusahaan. Contoh bentuk konflik ini adalah tentang perumusan tujuan yang
tidak cocok, tentang alokasi dan efisiensi penggunaan sumberdaya, dan
pemasaran.
3. Konflik di antara staf lini, yang
terjadi di antara orang-orang yang memiliki tugas berbeda. Misalnya antara
divisi pembelian bahan baku dan divisi keuangan. Divisi pembelian mengganggap
akan efektif apabila bahan baku dibeli dalam jumlah besar dibanding
sedikit-sedikit tetapi makan waktu berulang-ulang. Sementara divisi keuangan
menghendaki jumlah yang lebih kecil karena terbatasnya anggaran. Misal lainnya
antara divisi produksi dan divisi pemasaran. Divisi pemasaran membutuhkan
produk yang beragam sesuai permintaan pasar. Sementara divisi produksi hanya
mampu memproduksi jumlah produksi secara terbatas karena langkanya sumberdaya
manusia yang akhli dan teknologi yang tepat.
4. Konflik peran berupa kesalahpahaman
tentang apa yang seharusnya dikerjakan oleh seseorang. Konflik bisa terjadi
antarkaryawan karena tidak lengkapnya uraian pekerjaan, pihak karyawan memiliki
lebih dari seorang manajer, dan sistem koordinasi yang tidak jelas.
Pengertian Data Dan
Informasi
- Data
Menurut Indrajani (2008)
data merupakan sebuah fakta mentah tentang orang, tempat, kejadian, dan apapun
yang yang penting bagi sebuah toko yang harus dikontrol dan dikelola untuk
menghasilkan suatu informasi yang memiliki arti
bagi toko. Jadi data itu adalah kumpulan dari objek dan peristiwa yang
akan dikontrol dan dikelola yang disimpan untuk kemudian menjadi sebuah
informasi.
- Informasi
Menurut Laudon (2007)
informasi didefinisikan sebagai data yang dibuat menjadi bentuk yang dapat
dimengerti dan berguna bagi manusia Informasi dan data saling berkaitan erat,
dan dalam keseharian digunakan secara bergantian. Informasi digunakan dibanyak
toko/perusahaan yang berfungsi sebagai sumber pengetahuan bagi toko/perusahaan
untuk menentukan proses bisnis dan dapat membantu toko dalam mengambil
keputusan bisnis.
Jadi dapat disimpulkan
informasi itu adalah hasil akhir dari proses pengolahan data yang dapat
digunakan sebagai pengetahuan yang dapat dimanfaatkan toko dan banyak orang.
Evolusi dan pencapaian CBIS
- Fokus awal pada data
Selama paruh pertama
abad 20, perusahaan pada umumnya mengabaikan kebutuha n informasi para manajer.
Pada fase ini penggunaan komputer hanya terbatas pada aplikasi akuntansi.
Nama aplikasi akuntasnsi
berbasis komputer pada awalnya adalah pengolahan data elektronik (EDP) kemudian
berubah menjadi Data prosesing (DP) dan Sistem Informasi Akuntansi (SIA).
- Pencapaian CBIS
Upaya pencapaian sistem
informai bebasis komputer menggunakan End User Computing, yaitu pengembangan
sistem berbasis komputer yang dilakukan oleh pemakai sendiri. Setiap subsistem
CBIS melalui proses evolusi yang disebut siklus hidup sistem. Tahap-tahap dari
siklus hidup system yaitu:
a. Perencanaan
b. Analisis
c. Rancangan
d. Penerapan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar