Perbankan
Elekronik (E-banking) adalah salah satu sektor yang terpengaruh oleh
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi adalah perbankan, penggunaan
teknologi informasi dan komunikasi di sektor perbankan nasional relatif lebih
maju dibandingkan sektor lainnya. Perbankan elektronik mencakup wilayah yang
luas dari teknologi yang berkembang pesat akhir-akhir ini. Beberapa diantaranya
terkait dengan layanan perbankan di “garis depan”, seperti ATM dan
komputerisiasi (sistem) perbankan, dan beberapa kelompok lainnya bersifat
"garis belakang", yaitu teknologi-teknologi yang digunakan oleh
lembaga keuangan, 'merchant, atau penyedia jasa transaksi.
Perkembanggan
teknologi perbankan elektronik
Peran
teknologi dalam dunia perbankan sangatlah mutlak, dimana kemajuan suatu sistem
perbankan sudah barang tentu ditopang oleh peran teknologi informasi. Semakin
berkembang dan kompleksnya fasilitas yang diterapkan perbankan untuk memudahkan
pelayanan, itu berarti semakin beragam dan kompleks adopsi teknologi yang
dimiliki oleh suatu bank. Tidak dapat dipungkiri, dalam setiap bidang termasuk
perbankan penerapan teknologi bertujuan selain untuk memudahkan operasional
intern perusahaan, juga bertujuan untuk semakin memudahkan pelayanan terhadap
customers. Apalagi untuk saat ini, khususnya dalam dunia perbankan hampir semua
produk yang ditawarkan kepada customers serupa, sehingga persaingan yang
terjadi dalam dunia perbankan adalah bagaimana memberikan produk yang serba
mudah dan serba cepat. Salah satu bank yang paling mutakhir dengan teknologi
hi-end nya adalah BCA, dimana dengan asset teknologi mutakhir yang dimilikinya
BCA mampu menjadi leader dalam hal pelayanan e-banking. Dengan jumlah ATM
terbesar yang dimilikinya, fasilitas internet banking,dll. Padahal ukuran
kecanggihan sebuah teknologi perbankan tidak hanya dilihat dari coverage
ATM-nya semata, tapi seharusnya dilihat pada data centernya, khususnya di
aplikasi core bankingnya.
Memang
kendala yang dihadapi oleh dunia perbankan adalah kompleks dan mahalnya
teknologi informasi, karena sebagian besar teknologi ini masih disuplay oleh
vendor-vendor luar negeri. Tetapi kita lihat sekarang, banyak vendor – vendor
pribumi yang berani bersaing dalam teknologi informasi ini. Jadi kenapa kita
tidak memakai vendor-vendor pribumi untuk menanamkan teknologi informasi
tersebut dalam dunia perbankan. Hal ini manjadi tuntutan bagi perbankan karena
mau tidak mau suatu korporasi yang mempunyai ruang lingkup kerja yang luas
ditambah dengan operasional-operasional yang sangat banyak harus ditunjang dengan
suatu teknologi untuk memudahkan, mengefisienkan dan mengefektifkan kinerja
tersebut. Apalagi dalam dunia perbankan dibutuhkan suatu informasi yang up to
date bagi pihak manajemen menengah ke atas untuk memprediksikan langkah bisnis
yang akan diambil sehingga berbagai kendala yang mungkin muncul dapat teratasi.
Sebagai contoh, dibangunnya suatu sistem informasi Biro Kredit Nasional oleh
Bank Indonesia, hal itu dilakukan tidak lain adalah untuk mengantisipasi resiko
kredit yang mungkin muncul apabila salah seorang debitur mengajukan pinjaman di
salah satu bank padahal pinjaman di bank lain belum lunas. Hal ini dibutuhkan
kesinergian dan up to date-nya informasi antar bank sehingga hal tersebut dapat
terhindarkan.
Operasional
yang real time antar bank juga telah menjadi tuntutan bagi dunia perbankan,
karena hal ini menjadi salah satu materi bagi pelayanan yang berkompetisi dalam
memasarkan produk perbankan. Pengiriman uang transfer antar bank, outlet-outlet
otomasi (ATM), hal ini menjadi patokan penilaian bagi para nasabah umumnya
dalam melakukan transaksi dalam segi pelayanan. Jadi memang mau tidak mau
bisnis perbankan harus ditunjang keefisienan operasional jika ingin bersaing di
dalam dunianya, dan hal ini harus ditunjang dengan suatu sistem yang terintegrasi
yang termuat dalam suatu teknologi informasi. Penerapan suatu teknologi
informasi menuntut diantaranya sumber daya manusia yang memadai. Jika sumber
daya manusia yang ada tidak menguasai teknologi tersebut hal ini menjadi suatu
pemborosan semata, karena mahalnya teknologi yang telah dibeli jika tidak
terpakai merupakan suatu hal yang sia-sia. Oleh karena itu sebelum teknologi
tersebut diterapkan, sudah seharusnyalah kita instropeksi terhadap kemampuan
korporasi, apakah cocok teknologi tersebut diterapkan, apakah sumber daya
manusianya memadai, dan apakah teknologi tersebut mempunyai features yang dapat
digunakan dalam jangka waktu yang lama. Karena penerapan suatu sistem teknologi
informasi merupakan salah satu aktivitas investasi jangka panjang bagi
korporasi. Hal ini sudah sepatutnya menjadi hal yang diperhitungkan dalam dunia
perbankan, sebagai lembaga intermediasi bagi masyarakat, sudah seharusnya
perbankan menjadi “pelayan” yang setia dengan selalu merealisasikan
bentuk-bentuk pelayanan dengan menggunakan teknologi informasi.
Namun masyarakat
sering salah kaprah. Internet banking sering dikatakan canggih karena
memungkinkan akses perbankan dari manapun. Padahal jika dilihat dari arsitektur
sistem perbankannya, E-Banking hanyalah salah satu channel dari banyak channel
untuk transaksi perbankan semisal EDC (electronic data capture) yang banyak
terdapat di merchant belanja. Ataupun mesin ATM itu sendiri
Mudahnya
sebuah sistem yang mengelola data hingga 140 juta customer base yang hanya
digunakan untuk pencatatan saja semisal KPU-Pemilu, tentunya tidak lebih
canggih dibandingkan BRI dengan 30 juta customer yang menggunakan aplikasinya
untuk menghitung kelipatan bunga dan kredit. Dan tentunya tidak berarti BRI
kalah canggih dengan aplikasi Bank Niaga yang mampu dengan akses banyak
channel-nya bila pelanggannya hanya 10juta. Pengembangan lokasi layanan
perbankan saat ini nyaris sudah tidak mungkin, penambahan produk baru juga
tidak akan beranjak jauh dari inovasi sekitar mobile-banking dan ekstensifikasi
layanan private banking, yang semula diarahkan ke nasabah-nasabah kelas kakap
saja. Layanan financial planning yang semula sangat terbatas, kini semakin
marak dan dimungkinkan dengan terbukanya peluang untuk memadukan produk-produk
asuransi, pasar-modal dan dana-pensiun ke dalam layanan perbankan. Teknologi
yang diperlukan sifatnya menjadi sangat individual dan tergantung pada profil
dan kebutuhan masing-masing nasabah. Yang penting adalah bahwa perkembangan
saat ini menunjukkan bahwa layanan jasa-keuangan sedang bergerak ke arah
konvergensi di antara keempat jenis produk tersebut. Lalu, bagaimana penerapan
teknologi informasi untuk kebutuhan seperti ini? Tidak mungkin melakukan
integrasi dari semua sistem aplikasi yang terkait, karena masing-masing
aplikasi hampir pasti dioperasikan oleh perusahaan-perusahaan yang berbeda.
Beberapa bank tampak mengoperasikan service desk terpisah untuk masing-masing
jenis layanan jasa keuangan. Insurance desk misalnya, ada di sudut khusus untuk
jenis layanan itu. Capital market instruments relatip lebih mudah
diintegrasikan ke dalam layanan jasa perbankan, itupun kalau konfigurasi
produknya simpel-simpel saja. Pola ini primordial sifatnya dan sudah dilakukan
lebih dari 10 tahun yang lalu. Tantangannya adalah dukungan teknologi perbankan
di meja service representative yang dapat digunakan untuk memadukan semua
layanan jasa perbankan ini dan meraciknya secara individual untuk para nasabah
yang memerlukan.
Berbagai
kasus di atas membantu menunjukkan bahwa teknologi yang diterapkan dengan baik
memberikan competitive advantage kepada sebuah bank. Setiap bank mempunyai
akses yang sama atas teknologi yang ada, namun yang mampu memanfaatkannya
dengan benar adalah mereka yang berhasil meraciknya ke dalam sebuah konfigurasi
yang fungsional dan efisien, yang diimplementasikan dengan seksama, yang
mendukung produk dan layanan yang ciamik serta dioperasikan dengan tepat-guna.
Membeli teknologi adalah kegiatan yang paling mudah dan tidak memerlukan
keahlian tinggi. Namun, semuanya kembali memerlukan perancangan, penerapan
teknologi yang baik, Good IT Governance, yang berdasarkan keseuaian target
korporasi dari perbankan itu sendiri.
Jenis
jenis e-banking
· ATM (bahasa Indonesia: Anjungan Tunai
Mandiri atau dalam bahasa Inggris: Automated Teller Machine) adalah sebuah alat
elektronik yang mengijinkan nasabah bank untuk mengambil uang dan mengecek
rekening tabungan mereka tanpa perlu dilayani oleh seorang "teller"
manusia. Banyak ATM juga mengijinkan penyimpanan uang atau cek, transfer uang
atau bahkan membeli perangko. ATM sering ditempatkan di lokasi-lokasi
strategis, seperti restoran, pusat perbelanjaan, bandar udara, pasar, dan
kantor-kantor bank itu sendiri.
. Sistem Penyelesaian Bruto Waktu-Nyata
(Real-Time Gross Settlement System)
RTGS (Real-Time
Gross Settlement). Sistem RTGS adalah proses penyelesaian akhir transaksi
(settlement) pembayaran yang dilakukan per transaksi (individually processed /
gross settlement) dan bersifat Real-time (electronically processed), di mana
rekening peserta dapat di-debit / di-kredit berkali-kali dalam sehari sesuai
dengan perintah pembayaran dan penerimaan pembayaran.
Dengan sistem
RTGS, peserta pengirim melalui terminal RTGS di tempatnya mentransmisikan
transaksi pembayaran ke pusat pengolahan sistem RTGS (RTGS Central Computer
/RCC) di Bank Sentral (dalam hal ini Bank Indonesia untuk proses settlement.
Jika proses settlement berhasil, transaksi pembayaran akan diteruskan secara
otomatis dan elektronis kepada peserta penerima. Keberhasilan proses settlement
tergantung dari kecukupan saldo peserta pengirim karena dalam sistem BI-RTGS
peserta hanya diperbolehkan untuk mengkredit peserta lain. Dengan kata lain,
peserta RTGS harus meyakinkan bahwa saldo rekeningnya di Bank cukup sebelum
peserta tersebut melaksanakan transfer ke perserta RTGS lainnya. Penerapan
sistem RTGS di Indonesia telah dimulai sejak tanggal 17 November 2000 dengan
nama Sistem Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS).
· Sistem aplikasi perbankan yaitu aplikasi
perbankan dianggap salah satu aplikasi yang paling kompleks dalam pengembangan
perangkat lunak saat ini dan industri pengujian Apa yang membuat aplikasi
Perbankan begitu rumit?. Pendekatan apa yang harus diikuti dalam rangka untuk
menguji alur kerja yang kompleks yang terlibat? In this article we will be
highlighting different stages and techniques involved in testing Banking
applications. Pada artikel ini kita akan menyoroti berbagai tahap dan teknik
yang terlibat dalam pengujian aplikasi Perbankan.
Karakteristik
dari aplikasi Perbankan adalah sebagai berikut:
1. Multi
tier fungsionalitas untuk mendukung ribuan sesi pengguna bersamaan
2.
Integrasi skala besar, biasanya sebuah
aplikasi perbankan terintegrasi dengan aplikasi lain seperti utilitas Bill Pay
dan rekening Perdagangan
3.
Kompleks Bisnis workflow
4.
Real Time dan Batch processing
5.
Tinggi tingkat Transaksi per detik
6.
Transaksi Aman
7.
Pelaporan Kuat bagian untuk melacak hari
ke hari transaksi
8.
Kuat Audit memecahkan masalah pelanggan
9.
Besar sistem penyimpanan
10.
Manajemen Bencana.
· Internet banking yaitu Online banking
(atau internet banking atau e-banking) memungkinkan pelanggan dari sebuah
lembaga keuangan untuk melakukan transaksi keuangan pada website yang aman
dioperasikan oleh lembaga, yang dapat menjadi ritel atau maya perbankan , credit
union atau bangunan masyarakat .
Untuk
mengakses fasilitas online banking lembaga keuangan, seorang pelanggan memiliki
akses internet pribadi harus mendaftarkan diri ke lembaga untuk layanan ini,
dan menyiapkan beberapa password (di bawah berbagai nama) untuk verifikasi
pelanggan. Password untuk online banking biasanya tidak sama seperti untuk
telepon perbankan. Lembaga keuangan sekarang secara rutin mengalokasikan nomor
pelanggan (juga di bawah berbagai nama), apakah atau tidak pelanggan berniat untuk
mengakses fasilitas perbankan online mereka. Nomor pelanggan biasanya tidak
sama dengan nomor rekening, karena jumlah rekening dapat dihubungkan dengan
jumlah pelanggan satu. Pelanggan akan terhubung ke nomor pelanggan setiap akun
tersebut yang kontrol pelanggan, yang mungkin cek, tabungan, pinjaman, kartu
kredit dan account lainnya. Untuk mengakses perbankan online, pelanggan akan
pergi ke situs web institusi keuangan, dan masukkan fasilitas perbankan online
menggunakan nomor pelanggan dan password. Beberapa lembaga keuangan telah
menyiapkan langkah-langkah keamanan tambahan untuk akses, tetapi tidak ada
konsistensi dengan pendekatan diadopsi.
Sitem
kliring elektronik
Sebuah kliring
elektronik terminal (ECT) diinstal pada premis/bank cabang untuk menagkap dan
mengirim informasi MICR cek ke ACH.Pada ACH, sebuah computer pusat akan
menerima dam memproses informasi cek yang dikirimkan oleh bank/cabang.
Berdasarkan informasi cek ditransmisikan, ACH dan dapat menghitung kliring bank
dan posisi pemukiman. Pemeriksaan fisik akan disampaikan di lain waktu ke
ACH.Setelah menerima cek fisik, ACH akan menjalankan proses untuk
membandingkan informasi MICR atas cek fisik terhadap informasi yang dikirimkan
secara online oleh bankInformasi MICR atas cek fisik terhadap informasi yang
ditransmisikan secara online oleh bank. System akan menghasilkan laporan
pengecualian untuk menyorot setiap perbedaan bagi bank. Pemeriksaan selanjutnya
akan disortir oleh pembaca kecepatan tinggi/penyotir untuk diambil oleh
masing-masing bank.
Prinsip
penerapan E-banking dan M-banking
- Penerapan E-banking
Keamanan
informasi keuangan pelanggan adalah sangat penting, tanpa yang online banking
tidak bisa beroperasi. Lembaga keuangan telah menyiapkan berbagai proses
keamanan untuk mengurangi risiko akses yang tidak sah secara online ke catatan
pelanggan, tetapi tidak ada konsistensi untuk berbagai pendekatan yang
diadopsi. Penggunaan situs Web aman telah menjadi hampir universal diadopsi. Meskipun
tunggal sandi otentikasi masih digunakan, dengan sendirinya tidak dianggap
cukup aman untuk online banking di beberapa negara. Pada dasarnya ada dua
metode keamanan yang berbeda di gunakan untuk online banking.The PIN / TAN
sistem dimana PIN mewakili password, yang digunakan untuk login dan Tans
mewakili satu kali password untuk autentikasi transaksi. Tans dapat didistribusikan
dengan cara yang berbeda, yang paling populer adalah dengan mengirim daftar
Tans kepada pengguna online banking melalui surat pos. Cara yang paling aman
menggunakan Tans adalah untuk menghasilkan mereka oleh kebutuhan menggunakan
token keamanan . Ini Tans dihasilkan tanda tergantung pada waktu dan rahasia
yang unik, yang disimpan dalam token keamanan ( otentikasi dua faktor atau
2FA). Biasanya perbankan online dengan PIN / TAN dilakukan melalui web browser
menggunakan koneksi SSL aman, sehingga tidak ada enkripsi tambahan diperlukan. Cara
lain untuk memberikan Tans ke pengguna online banking adalah mengirimkan TAN
transaksi bank saat ini untuk (GSM) ponsel pengguna melalui SMS. Teks SMS
biasanya mengutip jumlah transaksi dan rincian, TAN hanya berlaku untuk jangka
waktu singkat. Terutama di Jerman, Austria dan Belanda, banyak bank telah
mengadopsi "SMS TAN" layanan karena dianggap sangat aman. Tanda
tangan didasarkan perbankan online di mana semua transaksi ditandatangani dan
dienkripsi secara digital. Kunci untuk generasi tanda tangan dan enkripsi dapat
disimpan pada smartcard atau media memori, tergantung pada pelaksanaan beton.
- Serangan
Sebagian
besar serangan terhadap perbankan online digunakan saat ini adalah berdasarkan
menipu pengguna untuk mencuri data login dan Tans yang valid. Dua contoh
terkenal bagi mereka serangan phishing dan pharming . Cross-site scripting dan
keylogger / trojan horse juga dapat digunakan untuk mencuri informasi login. Sebuah
metode untuk menyerang tanda tangan metode berbasis perbankan online adalah
untuk memanipulasi perangkat lunak yang digunakan dengan cara, bahwa transaksi
yang benar ditampilkan pada layar dan transaksi palsu ditandatangani di latar
belakang. A 2008 US Federal Deposit Insurance Corporation Teknologi Insiden
Report, yang disusun dari bank laporan kegiatan mencurigakan mengajukan
triwulanan, daftar 536 kasus penyusupan komputer, dengan kerugian rata-rata per
insiden sebesar $ 30.000. ang menambahkan sampai dengan kerugian hampir $
16-juta pada kuartal kedua tahun 2007. Intrusi komputer meningkat 150 persen
antara kuartal pertama tahun 2007 dan yang kedua. Dalam 80 persen dari kasus,
sumber gangguan itu tidak diketahui tetapi itu terjadi selama online banking,
kata laporan itu. Jenis terbaru dari serangan adalah apa yang disebut Manusia
di Browser serangan, di mana sebuah Trojan horse memungkinkan penyerang remote
untuk mengubah nomor tujuan rekening dan juga jumlahnya.
- Penanggulangan
Ada
beberapa tindakan pencegahan yang mencoba untuk menghindari serangan.
Sertifikat digital digunakan terhadap phishing dan pharming, penggunaan kelas-3
pembaca kartu adalah ukuran untuk menghindari manipulasi transaksi oleh
perangkat lunak di signature varian perbankan berbasis online. Untuk melindungi
sistem mereka terhadap trojan horse, pengguna harus menggunakan scanner virus
dan berhati-hati dengan software download atau lampiran e-mail. Pada tahun 2001
AS Lembaga Keuangan Federal Pemeriksaan Council menerbitkan panduan untuk
otentikasi multifaktor (MFA) dan kemudian diminta untuk berada di tempat pada
akhir 2006.
- Penerapan M-banking
Ada
sejumlah besar perangkat ponsel yang berbeda dan itu adalah tantangan besar
bagi bank untuk menawarkan solusi mobile banking pada setiap jenis perangkat.
Beberapa dari perangkat ini mendukung Java ME dan lain-lain dukungan SIM
Application Toolkit , browser WAP, atau hanya SMS. Masalah interoperabilitas
awal namun telah dilokalisasi, dengan negara-negara seperti India menggunakan
portal seperti R-Dunia untuk memungkinkan keterbatasan ponsel low end berbasis
java, sedangkan fokus pada bidang-bidang seperti Afrika Selatan telah gagal ke
USSD sebagai dasar dari komunikasi dapat dicapai dengan telepon. Keinginan
untuk interoperabilitas sebagian besar tergantung pada bank itu sendiri, di mana
aplikasi diinstal (berbasis Java atau asli) memberikan keamanan yang lebih
baik, lebih mudah digunakan dan memungkinkan pengembangan kemampuan yang lebih
kompleks yang mirip dengan internet banking sedangkan SMS dapat memberikan
dasar-dasar tetapi menjadi sulit untuk beroperasi dengan transaksi yang lebih
kompleks.
Ada
mitos bahwa ada tantangan interoperabilitas antara aplikasi mobile banking
karena dirasakan kurangnya standar teknologi umum untuk mobile banking. Dalam
prakteknya masih terlalu dini dalam siklus hidup layanan untuk
interoperabilitas diselesaikan dalam sebuah negara individu, sangat sedikit
negara memiliki lebih dari satu penyedia layanan perbankan mobile. Dalam
prakteknya, interface perbankan didefinisikan dengan baik dan uang gerakan antara
bank mengikuti standar IS0-8583. Sebagai mobile banking jatuh tempo, uang
gerakan antara penyedia layanan secara alami akan mengadopsi standar yang sama
seperti di dunia perbankan. Pada Januari 2009, Mobile Marketing Association
(MMA) Perbankan Sub-Komite yang diketuai oleh CellTrust dan VeriSign Inc,
menerbitkan Tinjauan Mobile Banking untuk lembaga keuangan di mana ia membahas
keuntungan dan kerugian dari Platform Saluran Handphone seperti Layanan Pesan
Singkat ( SMS ), Mobile Web, Aplikasi Client Mobile, SMS dengan Mobile Web dan
SMS Secure.
- Keamanan
Keamanan
transaksi keuangan, dieksekusi dari beberapa lokasi terpencil dan transmisi
informasi keuangan melalui udara, adalah tantangan yang paling rumit yang perlu
ditangani bersama oleh pengembang aplikasi mobile, penyedia layanan jaringan
nirkabel dan IT perbankan departemen. Aspek-aspek berikut perlu ditangani untuk
menawarkan infrastruktur yang aman untuk transaksi keuangan melalui jaringan
nirkabel: Jika bank menawarkan smart-card berbasis keamanan, keamanan fisik
perangkat lebih penting. Dalam hal perangkat dicuri, hacker harus memerlukan
setidaknya sebuah ID / Password untuk mengakses aplikasi. Hal ini akan
memastikan bahwa perangkat yang tidak sah tidak terhubung untuk melakukan
transaksi keuangan.
- User ID / Password otentikasi pelanggan bank.
Enkripsi
data sedang dikirim melalui udara. Enkripsi data yang akan disimpan dalam
perangkat untuk analisis nanti / off-line oleh pelanggan. Password satu kali
(OTPs) adalah alat terbaru yang digunakan oleh penyedia jasa keuangan dan
perbankan dalam memerangi penipuan dunia maya . Daripada mengandalkan password
hafal tradisional, OTPs diminta oleh konsumen setiap kali mereka ingin
melakukan transaksi dengan menggunakan online atau mobile banking antarmuka.
Ketika permintaan tersebut diterima password dikirimkan ke telepon konsumen
melalui SMS. Sandi akan berakhir setelah telah digunakan atau sekali yang
dijadwalkan siklus hidup telah berakhir. Karena kekhawatiran dibuat eksplisit
di atas, adalah sangat penting bahwa SMS gateway penyedia dapat memberikan
kualitas yang layak dari layanan untuk bank dan lembaga keuangan dalam hal SMS
layanan. Oleh karena itu, penyediaan perjanjian tingkat layanan (SLA) merupakan
persyaratan untuk industri ini, maka perlu untuk memberikan bank garansi
pengiriman pelanggan dari semua pesan, serta pengukuran pada kecepatan
pengiriman, throughput, dll SLA memberikan pelayanan parameter di mana suatu
solusi messaging dijamin untuk melakukan.
- Skalabilitas dan keandalan
Tantangan
lain bagi CIO dan CTO dari bank-bank adalah untuk skala-up infrastruktur mobile
banking untuk menangani pertumbuhan eksponensial dari basis pelanggan. Dengan
mobile banking, pelanggan dapat duduk di bagian manapun di dunia (benar kapan
saja, dimana saja perbankan) dan karenanya bank perlu memastikan bahwa sistem
dan berjalan dengan cara yang benar 24 x 7. Sebagai pelanggan akan menemukan
mobile banking lebih dan lebih bermanfaat, harapan mereka dari solusi akan
meningkat. Bank tidak dapat memenuhi ekspektasi kinerja dan kehandalan mungkin
kehilangan kepercayaan pelanggan. Ada beberapa sistem seperti platform
Transaksi Handphone yang memungkinkan pengaktifan ponsel cepat dan aman dari
berbagai layanan perbankan. Baru di India telah terjadi pertumbuhan yang
fenomenal dalam penggunaan aplikasi Mobile Banking, dengan bank terkemuka
mengadopsi platform Transaksi Mobile dan Bank Sentral pedoman penerbitan untuk
operasi mobile banking.
- Distribusi Aplikasi
Karena
sifat dari konektivitas antara bank dan nasabah, akan tidak praktis untuk
mengharapkan pelanggan untuk secara teratur mengunjungi bank atau terhubung ke
situs web untuk upgrade biasa dari aplikasi mobile banking mereka. Ini akan
diharapkan bahwa aplikasi mobile itu sendiri memeriksa upgrade dan update dan
download patch yang diperlukan (disebut "Over The Air" pembaruan).
Namun, mungkin ada banyak masalah untuk menerapkan pendekatan ini seperti
upgrade / sinkronisasi komponen terikat lainnya.
Internasional
electronic fund transfer
Internasional
elektronik transfer dana adalah salah satu cara tercepat untuk mengirim uang
kepada seseorang saat Anda tidak ingin uang tunai atau bank cek untuk datang ke
dalam gambar. Proses mentransfer uang internasional juga disebut wire transfer
internasional. Mereka disebut wire transfer karena pada awal layanan ini,
perusahaan transfer digunakan kawat dan layanan telegraf untuk memproses
transaksi. Transfer-transfer ini dikenal sebagai Giro di Eropa.
Sampai sekarang,
metode transfer uang paling aman internasional adalah bank untuk transfer bank
kawat. Hal ini terutama karena semua uang yang akan ditransfer antar rekening
yang berarti bahwa sistem konfirmasi identitas biasa datang ke dalam gambar.
Hal ini juga memungkinkan untuk mengingat uang itu ditransfer. Sebagai
perusahaan dan bank telah pindah ke Internet untuk wire transfer asing,
informasi transaksi menggunakan enkripsi tugas berat untuk memindahkan uang
sekitar.
Organisasi
yang menangani sebagian besar transfer bank internasional SWIFT. SWIFT adalah
sebuah organisasi koperasi. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1974. Pada
awalnya memang hanya tujuh bank internasional utama sebagai anggotanya. Mereka
membentuk jaringan global. Tugas dari jaringan ini adalah untuk mengelola
transfer dana dan data transaksi lainnya. Kantor pusat saat ini SWIFT terletak
di Brussels.
Untuk membuat
SWIFT modus pilihan cara yang diterima secara internasional untuk mengirim uang
ke luar negeri, ada banyak langkah. Hari ini SWIFT adalah sanksi oleh PBB.
Untuk mentransfer dana melalui jasa SWIFT, organisasi perlu kode 9362 ISO. Ini
adalah kode karakter delapan panjang. Kode ini umumnya berasal dari nama bank
yang memberikan kontribusi pertama empat huruf, Huruf-huruf kelima dan keenam mengidentifikasi
negara dan dua terakhir mengidentifikasi kota di mana bank didasarkan.
Organisasi
lain yang telah memberikan layanan wire transfer internasional untuk orang dan
organisasi bisnis adalah Western Union. Keuntungan utama dari layanan Western Union
adalah bahwa tidak ada bank yang terlibat dalam skenario. Hal ini dimungkinkan
untuk melakukan transaksi anonim seperti dalam kasus tertentu, Western Union
tidak memerlukan semacam dokumen identifikasi atau bukti tersebut untuk
memberikan uang kepada penerima.
Mengingat
peningkatan kasus layanan kawat uang yang digunakan untuk tujuan jahat,
peraturan diberlakukan untuk mengurus proses. Di Amerika Serikat, Kantor
Pengawasan Aset Luar Negeri telah ditugaskan untuk memantau semua transaksi
tersebut. Tugas utama organisasi ini adalah untuk mengawasi sehingga uang tidak
bisa ditransfer ke organisasi teroris yang dikenal atau negara lain organisasi
yang berada di bawah sanksi ekonomi. Wire transfer internasional dana telah
membuatnya menjadi sangat mudah bagi orang dan organisasi untuk tetap.
Referensi: