Kamis, 08 Oktober 2015

KATALOG AUGMENTED REALITY VISIT SULAWESI

PALU, SULAWESI TENGAH
(Target Marker) untuk memunculkan AR video
                                                                 
v    WISATA OFF ROAD KOTA PALU
Indonesia Off Road (IOF) Sulawesi Tengah bekerja sama dengan Pemerintah Kota Palu, Jumat, (10/10/2014) menggelar kegiatan "Off Road Palu Ekstrem 2014" di lokasi wisata alam Kelurahan Buluri dan Silae, Kota Palu. Ketua Panitia yang juga selaku Asisten I Pemekot Palu, olah raga ini mengandalkan ketangkasan mengemudi  mobil penggerak empat roda 4 x 4 atau 4WD, dengan tantangan melintasi jalur wisata alam Kota Palu. “Event ini berskala regional, namun intinya kita ingin memperkenalkan potensi wisata alam kota Palu melalui kegiatan tersebut, kegiatan bertajuk Off Road Ekstrem Palu 2014 untuk pertama kalinya digelar di Kota Palu, berlangsung selama tiga hari, 10 - 12 Oktober 2014 dan dibuka oleh Walikota Palu Rusdi Mastura. Kegiatan olahraga yang dirangkaikan dengan HUT Kota Palu ke-36 ini diikuti sekitar 30 peserta dari beberapa daerah, seperti Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Gorontalo, Sulawesi Barat, Kalimantan serta tuan rumah Palu.
Tujuan utama dari kegiatan ini adalah adu ketangkasan, adu nyali dan juga kemampuan berkendara serta upaya memasyarakatkan olahraga Off Road. Ia menilai, pengembangan dan pembinaan olahraga Off Road di Sulawesi Tengah masih sangat kurang, dibanding olahraga lain. “ Panitia pelaksana "Off Road Ekstrem Palu 2014" membuka dua kelas kompetisi, yaitu kelas standar dan kelas ekstrem. Lomba ini memperebutkan piala bergilir Walikota Palu. Lomba diawali dengan pawai kendaraan peserta dari Lapangan Vatulemo Palu, menuju lintasan alam Buluri dan Silae. Sementara itu, Ibrar selaku master track (pembuat lintasan, red) asal Makasar mengakui, lintasan alam Buluri dan Silae termasuk lintasan berat dengan kondisi alam yang tidak perlu menadapat penataan lebih. “Track-nya alami, dan setelah kami Survey Competition State (SCS) ini cocok dijadikan lintasan untuk berkompetisi, lintasan seperti ini disukai pecinta Off Roader“.

v    MAKANAN KHAS KOTA PALU
Makanan Khas Kota Palu yang patut di coba adalah Kaledo atau Sop Tulang Sapi yang dimakan dengan singkong rebus, Kaledo adalah makanan khas kota Palu – Sulawesi tengah. Tak heran bila kota Palu terkadang disebut juga sebagai kota KALEDO, hampir semua orang yang pernah berkunjung ke kota Palu pasti pernah mencicipi makanan yang satu ini, belum terasa lengkap kunjungan ke Palu apabila belum mencicipinya.
Kaledo sejenis sop (makanan berkuah) tulang sapi yang bening dengan bumbu cabe rawit yang telah dihaluskan, garam secukupnya dan asam mentah yang terlebih dahulu direbus dan dilumatkan. Rasa asam dan pedas inilah yang menjadi ciri khas dari makanan ini. Hampir di semua rumah makan yang ada di Kota Palu menyediakan hidangan ini. Sop kaledo sangat segar rasanya, bisa jadi menu berbuka ataupun untuk santap sahur kamu. 

POSO, SULAWESI TENGAH
(Target Marker) untuk memunculkan AR video

v   WISATA GOA PAMONA
Berwisata ke Poso bisa menjadi sangat menarik. Berbagai objek wisata menarik berkumpul di tempat ini. Tak jauh dari Danau Poso ternyata ada objek wisata yang tak kalah mengagumkan. Goa Pamona, sebuah tempat unik dan dipercayai masyarakat sekitar mengandung unsur mistis. Goa Pamona ini terletak persis di sebelah Danau Poso. Goa ini sudah terkenal keindahannya sehingga telah menjadi salah satu tujuan wisata mistis. Uniknya, air danau tidak dapat masuk ke dalam goa meski letak sebagian goa tersebut berada di bawah Danau Poso. Pengunjung pun bisa memasukinya dengan leluasa.
Menurut cerita masyarakat setempat, selama ratusan tahun silam goa tersebut berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan jenazah raja atau kaum bangsawan Suku Pamona dan keluarganya. Hal itu dapat dibuktikan dengan adanya kerangka manusia dan keranda yang masih ada didalamnya. Goa sepanjang sekitar 200 meter tersebut memiliki kedalaman 80 meter. Dulunya, panjang goa lebih dari 200 meter. Namun karena perubahan kondisi alam adanya reruntuhan, akhirnya panjangnya hanya sebatas itu. Mulut Goa Pamona lebarnya 2 meter, namun pada sebagian jalan di goa tingginya kurang dari satu meter, sehingga memaksa pengunjung untuk berjalan sambil berjongkok.
Letak goa yang dalam menyebabkan oksigen didalamnya relative sedikit. Hal itu membuat pengunjung merasa gerah dan cepat lelah saat menjelajahinya. Pencahayaan pun sangat minim, hanya mengandalkan sinar matahari yang menembus celah-celah kecil bebatuan diatasnya. Suasana di dalam menjadi remang-remang dan menambah miris orang yang percaya pada cerita mistis. Di dalam goa tersebut juga terdapat delapan kamar atau ruang yang sangat gelap dan lembab. Dulunya ruang tersebut berfungsi untuk menyimpan jenazah suku Pamona yang disesuaikan dengan status sosialnya. Barang-barang berharga milik jenazah semasa hidup pun ikut disemayamkan disitu. Sayangnya, banyak benda-benda bernilai sangat tinggi tersebut yang hilang akibat tangan usil pengunjung. Goa yang namanya sama dengan suku asli orang Poso ini terletak di Desa Sangele, Kecamatan Pamona Utara, sekitar 58 km dari Kota Poso. Saat berwisata ke Danau Poso, sempatkan pula untuk berkunjung ke Goa Pamona yang unik ini.

v    WISATA DANAU POSO
Pada umumnya, pasir putih dapat Anda jumpai di tepian pantai. Namun kali ini, Anda bisa menjumpai pasir putih di pinggir sebuah danau. Danau Poso yang terletak di Poso, Sulawesi Tengah ini memiliki pasir putih yang menutupi sebagian besar tepi danau. Pasir putih yang ada di Danau Poso sama dengan pasir putih yang biasa Anda jumpai di pantai-pantai tepi laut. Selain itu, tepian Danau Poso juga diselimuti dengan pasir kuning. Tekstur pasir kuning sama dengan pasir putih, hanya saja berwarna kuning.
Sebagai danau terbesar ke-3 di Indonesia, Danau Poso memiliki panjang sekitar 32 Km dan lebar sekitar 16 Km. Pantainya terbentang sekitar 127 Km mengelilingi perairan danau ini. Dengan titik terdalam sekitar 510 meter dan kedalaman rata-rata sekitar 195 meter, Danau Poso juga terhitung sebagai salah satu danau paling dalam di Indonesia. Berada di ketinggian sekitar 657 mdpl, Danau Poso memiliki pemandangan yang indah dan menakjubkan. Dengan dikelilingi perbukitan dan area hutan, Anda bisa menikmati pemandangan alami sambil menghirup udara yang sejuk. Dengan pantai pasir putih bersih yang memantulkan cahaya matahari, serta ekosistem danau yang masih terjaga, membuat pemandangan Danau Poso terlihat segar. Pasir Putih dan Kuning Danau Poso memiliki perairan yang sangat jernih. Walaupun di musim hujan banjir datang dari sungai-sungai yang mengarah ke danau ini, perairan Danau Poso tidak menjadi keruh dan tetap jernih. Di Danau Poso ini Anda bisa menemukan suasana yang tidak jauh berbeda seperti di pantai-pantai tepi laut. Warna air yang hijau bening bagian tepi danau, dan biru laut di bagian tengah danau akan membuat Anda serasa berada di tepi laut yang indah. Jangan lupa untuk membawa baju ganti jika Anda berwisata ke danau ini, karena Anda pasti tertarik untuk berenang di perairan Danau Poso yang bening dan tenang. 
Di sekitar tepian danau, pada perairan yang dangkal Anda tidak akan menemukan batu karang di dasar perairan. Pasir dua warna yang menutupi pantai danau ini, juga menutupi dasar perairan sampai ke wilayah yang dalam. Sehingga sangat aman bagi Anda untuk bermain-main di perairan dangkal. Kaki Anda tidak akan sakit atau perih karena di dasarnya tidak ada batu karang. Mata Anda juga tidak akan meras perih serta tenggorokan Anda tidak akan sakit, karena air di Danau Poso bukan adalah air tawar, bukan air asin. Jika Anda ingin berjalan-jalan menyusuri perairan Danau Poso, Anda bisa menyewa perahu motor (ketingting) yang disediakan di sekitar tepi danau. Dengan berkeliling menyusuri danau, Anda akan menemukan pemandangan-pemandangan yang menakjubkan. Anda akan melihat kehidupan keseharian masyarakat setempat,seperti memancing, menjala ikan, atau budidaya ikan di keramba-keramba. Bagi Anda yang hobi memancing, Anda bisa melakukan aktivitas kesukaan Anda tersebut di danau ini. Jika beruntung, Anda akan mendapatkan Ikan Sidat atau Ikan Sogili yang besarnya mencapai 2 meter. Ikan ini adalah ikan endemik Danau Poso, dan merupakan ikan air tawar terbesar di jenisnya.

MAKASSAR, SULAWESI SELATAN
(Target Marker) untuk memunculkan AR video

v    WISATA GOA KALLIBONG ALOA
Goa Kallibong Aloa terletak di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), berjarak sekitar 32 kilometer dari ibukota Sulawesi Selatan, Makassar. Lokasi dapat ditempuh tidak sampai 60 menit perjalanan dari bandara Sultan Hasanuddin. Kallibong Aloa merupakan salah satu goa terindah yang terdapat di kawasan Karst Maros Pangkep. Perlu waktu sekitar dua jam mendaki, untuk mencapai mulut goa yang berketinggian sekitar 300 meter.
Namun lelahnya pendakian terbayar oleh pemandangan tower-tower karst yang menakjubkan sesaat sebelum memasuki ke mulut goa. Pemandangan di dalam goa tidak kalah menarik, Stalagtit (ornamen yang  mengarah turun) dan stalagmit (ornamen yang mengarah ke atas) masih tumbuh dengan tetesan airnya terlihat indah sekali. Di sejumlah sisi lain di dalam goa, terlihat ornamen-ornamen lain dan dinding goa yang dipenuhi dengan kilauan menyerupai kristal-kristal kecil. Sebagian ada yang telah membentuk pilar, sebagian juga ada yang menjadi bentuk-bentuk yang unik, beberapa di antaranya stalagmit berbentuk ibu menggendong anaknya dan ornamen berbentuk seperti pelaminan pengantin. Melihat keindahannya, tidaklah salah Goa Kallibong Aloa disebut sebagai surga tersembunyi di kawasan Karst Maros Pangkep.

v    MAKANAN KHAS KOTA MAKASSAR
Makassar ternyata tidak hanya terkenal dengan coto makassar nya, ada sebuah menu masakan lain yang tak kalah populer yaitu masakan Pallu Basa. Masakan Pallu Basa adalah sejenis sop yang terbuat dari bahan dasar daging dan jerohan sapi. Cita rasa dari masakan ini sangat gurih dan nikmat, karena ditambah dengan bumbu rahasia yaitu kelapa sangrai dan kuah yang kental.
Proses memasak Pallu Basa hampir serupa dengan Coto Makassar, bedanya hanya terdapat pada bumbu yang telah dijelaskan tadi. Bila anda mengunjungi Kota Makassar jangan sampai tidak mencoba mencicipi hidangan pallu basa ini.

v    WISATA PULAU SAMALONA
Samalona nama yang terdengar indah di telinga. Yap Samalona merupakan sebuah Pulau kecil yang sangat indah, memiliki banyak pesona bawah laut yang cukup keren serta berpasir putih bersih di sebelah barat Makasar Sulawesi Selatan Indonesia, atau sekitar 2 km dari Pantai Losari yang sangat terkenal itu. Di Pulau Samalona kita bisa bersantai menikmati kelapa muda sambil berjemur atau hanya sekedar bermain pasir. Tetapi yang menjadi andalan Samalona adalah alam bawah laut nya, banyak trumbu karang serta ikan-ikan yang sangat cantik serta indah untuk dinikmati dan direkam dengan mata kita.
Pulau Samalona semakin menyusut setiap tahun nya, dulu nya pulau ini sekitar 6,7 hektar tapi sekarang sudah menjadi 2,3 heaktar dan di perkirakan tahun 2020 akan hilang. Rasa nya wajib di kunjungin apabila kita sudah berada di makassar untuk mampir ke Pulau Samalona karna jarak nya yang memang tidak terlalu jauh, dan lebih seru kalo perjalanan kita ramai-ramai karna bisa sharing sewa perahu nya sehingga biaya yang dikeluarkan akan terasa murah.

TANA TORAJA, SULAWESI SELATAN
(Target Marker) untuk memunculkan AR video

v    MAKANAN KHAS PINRANG
            Salah satu masakan khas asal Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap) dan Kabupaten Pinrang yang banyak diincar oleh pengunjung kedua daerah itu adalah nasu palekko atau masak palekko. Nasu Palekko adalah salah satu kuliner khas suku Bugis yang terbuat dari Daging Bebek yang dipotong-potong kecil seperti dicincang, atau disebut Daging Bebek Cincang. Dimana dalam proses pembuatannya, daging bebek yang sudah disembelih dan dikuliti serta dicincang  lalu dicuci bersih. Kemudian diberi cuka atau jeruk nipis untuk menghilangkan bau amis-nya. Adapun bumbu-nya terdiri dari cabai,  bawang merah, bawang putih, jahe, sereh , garam, bumbu rempah-rempah lainnya serta cuka,. Biasanya, cuka yang digunakan adalah cuka yang terbuat dari mangga muda. Cuka dan bawang putih atau jeruk nipis biasanya digunakan juga untuk menghilangkan bau amis pada daging.  Kemudian bumbu tersebut di giling halus lalu dicampur potongan daging bebek sebelum dimasukkan kedalam penggorengan yang kemudian diaduk hingga matang untuk disajikan. Nasu Palekko umumnya memiliki rasa yang cukup pedas dan bisa membuat merah telinga serta mempunyai aroma tersendiri karena menggunakan minyak goreng yang berasal dari lemak kulit bebek itu sendiri.

v    SEJARAH TANA TORAJA
            Konon, leluhur orang Toraja adalah manusia yang berasal dari nirwana, mitos yang tetap melegenda turun temurun hingga kini secara lisan dikalangan masyarakat Toraja ini menceritakan bahwa nenek moyang masyarakat Toraja yang pertama menggunakan "tangga dari langit" untuk turun dari nirwana, yang kemudian berfungsi sebagai media komunikasi dengan Puang Matua (Tuhan Yang Maha Kuasa). Lain lagi versi dari DR. C. CYRUT seorang anthtropolog, dalam penelitiannya menuturkan bahwa masyarakat Tana Toraja merupakan hasil dari proses akulturasi antara penduduk (lokal/pribumi) yang mendiami daratan Sulawesi Selatan dengan pendatang yang notabene adalah imigran dari Teluk Tongkin (daratan Cina). Proses akulturasi antara kedua masyarakat tersebut, berawal dari berlabuhnya Imigran Indo Cina dengan jumlah yang cukup banyak di sekitar hulu sungai yang diperkirakan lokasinya di daerah Enrekang, kemudian para imigran ini, membangun pemukimannya di daerah tersebut.
            Nama Toraja mulanya diberikan oleh suku Bugis Sidendereng dan dari luwu. Orang Sidendreng menamakan penduduk daerah ini dengan sebutan To Riaja yang mengandung arti "Orang yang berdiam di negeri atas atau pegunungan", sedang orang Luwu menyebutnya To Riajang yang artinya adalah "orang yang berdiam di sebelah barat". Ada juga versi lain bahwa kata Toraya asal To = Tau (orang), Raya = dari kata Maraya (besar), artinya orang orang besar, bangsawan. Lama-kelamaan penyebutan tersebut menjadi Toraja, dan kata Tana berarti negeri, sehingga tempat pemukiman suku Toraja dikenal kemudian dengan Tana Toraja.

MORAMO, SULAWESI TENGGARA
(Target Marker) untuk memunculkan AR video

v    WISATA AIR TERJUN MORAMO
            Ini dia salah satu air terjun terindah di Indonesia. Namanya Air Terjun Moramo. Air terjun ini berada di Kawasan Suaka Alam Tanjung Peropa, Desa Sumber Sari, Kecamatan Moramo, Kabupaten Konawe, Propinsi Sulawesi Tenggara. Jaraknya sekitar 60 km dari Kota Kendari. Kawasan Suaka Alam Tanjung Peropa tempat dimana Air Terjun Moramo berada mempunyai luas sekitar 38.937 hektar. Kawasan ini memiliki panorama alam yang indah dan sejuk dengan banyaknya flora dan fauna di dalamnya yang diantaranya merupakan satwa endemik Sulawesi seperti anoa dan monyet hitam. Selain kekayaan flora dan fauna yang ada, kawasan ini juga memiliki kandungan marmer yang diperkirakan mencapai 860 miliar meter kubik. Kandungan marmer yang tersimpan di kawasan ini merupakan yang terbesar di dunia.
Air Terjun Moramo sendiri ditemukan pada tahun 1980 oleh transmigran Jawa saat membuka hutan untuk memasang jerat anoa. Kemudian pada tahun 1989 dibuat jalan untuk mencapai lokasi air terjun dan mulai dibuka sebagai obyek wisata pada tahun 1990. Sebagian masyarakat di sekitar kawasan ini memang merupakan warga transmigran yang berasal dari Jawa dan Bali. Aliran Air Terjun Moramo berasal dari Sungai Biskori yang berhulu di Pegunungan Tambolosu dan dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mengairi sawah mereka. Ketinggian air terjun mencapai 100 m dengan bentuk bertingkat-tingkat. Aliran air terjunnya meluncur deras melalui batu granit dengan tinggi antara 0,5-3 m yang bersusun dan terbentuk selama ribuan tahun.
Karena bentuknya yang bertingkat-tingkat maka Air Terjun Moramo mempunyai undakan air terjun yang terdiri dari tujuh buah undakan besar dan 60 undakan kecil. Beberapa diantaranya menyerupai kolam kecil yang dapat dimanfaatkan untuk pemandian atau berenang. Airnyapun jernih dan segar dengan kedalam sekitar satu meter. Bahkan warga sekitar pun percaya bahwa ada bidadari dari langit yang turun untuk mandi di sini. Untuk melewati setiap tingkatan air terjun ini kita bisa mendaki ke tebing-tebing marmer berwarna hijau di setiap sisinya. Tak usah khawatir licin atau terpeleset karena tidak ada lumut yang dapat tumbuh di tebing-tebing marmer tersebut. Hal itu disebabkan lokasi Air Terjun Moramo merupakan daerah batuan kapur sehingga airnya mengandung sulfur dan alkali yang menyebabkan lumut sulit tumbuh.

v    MAKANAN KHAS KOTA KENDARI
            Sinonggi adalah makanan pokok Suku Tolaki yang terbuat dari pati sari sagu. Di Sulawesi Selatan, masakan yang serupa dikenal dengan nama kapurung dan di Kepulauan Maluku disebut papeda. Meski masakan-masakan tersebut memiliki kemiripan bahan, cara penyajiannya berbeda. Untuk sinonggi, tepung sagu yang sudah dimasak tidak dicampurkan dengan sayur, kuah ikan, sambal ("dabu-dabu"), atau bumbu lainnya, namun tergantung selera masing-masing. Bagi suku Tolaki, sinonggi dahulu merupakan makanan pokok, namun saat ini telah menjadi makanan sekunder pengganti beraspada masa paceklik. Walaupun merupakan makanan khas Suku Tolaki, belum ada yang mengetahui sejak kapan Suku Tolaki mengonsumsi sinonggi. Namun, makanan ini sudah ada sejak ratusan tahun silam layaknya beras.

KENDARI, SULAWESI TENGGARA
(Target Marker) untuk memunculkan AR video

v    WISATA PULAU LABENGKI
Pulau Labengki ini terletak di Propinsi Sulawesi Tenggara dan keindahanya tidak kalah dengan Wakatobi ataupun Raja Ampat yang sudah begitu terkenal. Kenapa banyak yang menyebut Pulau Labengki sebagai Raja Ampatnya Sulawesi karena destinasi ini bernuansa hampir sama dengan Raja Ampat yang terdiri dari karang-karang besar yang menjelang diatas samudera diberbagai titiknya. Gugusan pulau karang besar dan kecil ini dipetakan menjadi Pulau Labengki Besar dan Pulau Labengki Kecil.
Tidak hanya keindahan diatas air saja yang disajikan oleh pulau menawan ini, tetapi keindahan bawah airnya juga sangat indah untuk dikagumi. Berbagai biota laut yang hidup disini dan masih terjaga kealamianya. Dipulau ini banyak terdapat titik-titik spot penyelaman yang sangat berkelas dan di perairan ini menjadi habitat Speciaes Kima atau Kerang Raksasa yang bisa mencapai besar sekitar 50cm. Dan Kima disini tercatat sebagai Kima terbesar kedua didunia. Sehingga disini pula sebagia tempat peneliti, konservasi dan penangkaran Kima.
Selain berputar-putar mengelilingi pulau-pulau, menyelam ataupun snorkling di Labengki, pengunjung bisa juga beraktivitas memancing disini. Berbagai ikan bisa anda dapatkan dengan memancing disini seperti Barakuda, Kerapu, Tuna Sirip Kuning, Kakap Merah ataupun Ikan Layar. Sesudah memancing, hasilnya bisa untuk sebagai baberque disalah satu pulau. Di Pulau Labengki juga terdapat pantai berpasir putih dan rindangnya pohon kelapa, sembari istirahat penginjung bisa membakar ikan yang didapat saat memancing tadi.
            Pulau Labengki juga disebut Teluk  Cinta, sebuah teluk yang sangat indah dengan terumbu karang warna warni dan berbagai jenis ikan menjadikan tempat ini sangat cocok bagi wisatawan yang gemar menyelam ataupun snorkeling. Warna laut di dekat pantai berwarna biru muda dan di bagian tengahnya berwarna biru gelap, bentuknya menyerupai hati. Oleh sebab itu teluk ini disebut dengan Teluk Cinta. Teluk ini ditempuh 3,5 jam dari Toli toli dengan perahu motor.

Perkampungan Suku Bajo di Pulau Labengki.
Setelah menjalani perjalanan laut yang cukup melelahkan selama 5 jam sampailah kita di perkampungan suku bajo kurang lebih jam 2 an. Jangan kaget ketika kamu di sambut sekumpulan anak kecil ramai-ramai menghampiri kapal kalian karena mereka sangat bahagia ketika ada tamu atau pengunjung yang datang ke pulau tersebut. Oh yaa satu lagi.. siapkan uang seribuan. Uang seribuan itu dapat kamu lemparkan ke laut, nah nanti bocah-bocah itu akan berlomba-lomba untuk mengambil uang tersebut hehe lucu yaa.. dan sempatkanlah bercengkrama, berfoto dengan adik-adik suku bajo agar kamu lebih akrab dengan mereka, mereka welcome kok sama tamu-tamu dan mereka suka bermain jika di ajak bermain.