Kamis, 14 Februari 2013

AWAS !!! Bahaya Diam

Setiap orang memang memiliki karakteristik yang berbeda-beda, mereka dilengkapi dengan masalahnya sendiri dan memiliki gaya sediri-sendiri dalam menopang dan menyelesaikan masalah mereka itu. Tak jarang orang yang memiliki tipe “Diam Tapi Jengkel”, tahukah anda? bahwa diam tapi jengkel ternyata bisa memicu berbagai macam penyakit, Pemikiran ini terlepas dari ilmu kedokteran tapi bukan pula ilmu klenik! Mungkin kalo disambung-sambungin dengan ilmu kedokteran gak bakal nyambung, bila dianalisa secara logika pun pastinya juga susah. Aku dapat informasi bahwa “Diam Tapi Jengkel” itu bisa menimbulkan berbagai macam penyakit itu dari televisi dan juga baca-baca artikel. Tiap kali aku dirumah minggu pagi atau senin pagi secara tidak sengaja mendengar volume TV yang lumayan keras, mungkin itu semacam penyembuhan alternatif.

Aktifitas utamaku kadang menyapu tapi telinga terpaksa mendengar suara TV itu, sering kali keluhan yang diajukan oleh penderita ditebaknya karena si pendirita sering diam tapi jengkel. Mulai dari penderita jantung membengkak, masalah pencernakan, tenggorokan membengkak, tenggorokan serak, wasir dan lainya. Efek bahaya Diam Tapi Jengkel itu mungkin bisa berpengaruh pada dirinya sendiri atau pada keturunannya. Solusinya adalah berserah diri kepada Tuhan sang Maha Penyembuh dan kemudian merubah sikap untuk lebih terbuka alias tidak suka memendam masalah. “Diam Tapi Jengkel” ini biasanya berlaku dalam kehidupan rumah tangga, entah itu suami istri atau mungkin orang tua dan anak atau bahkan antar teman, yang paling berpengaruh adalah dalam lingkup keluarga.

Tiap kali mendengar acara itu sebenarnya aku kesinggung karena aku sendiri termasuk tipikal yang “Diam Tapi Jengkel” terutama dalam lingkup keluarga, karena aku biasa diam seribu bahasa kalau dirumah, Mau engak mau agaknya aku harus merubah sikap, bisa enggaknya enggak tau juga, yang penting mencoba. Aku sendiri percaya bahwa segala penyakit itu sebenarnya bermula pada diri sendiri, bisa dari pola pikir, manajemen marah, pola istirahat dan juga rutinitas olahraga. Dan mungkin juga untuk penyembuhan penyakit itu juga bisa dari diri sendiri, hal ini tentu terkait dengan keyakinan dan kepercayaan masing-masing, karena pada nyatanya yang namanya sugesti itu sangat berpengaruh.

Bila tubuh diibaratkan seperti mesin, yang namanya mesin itu bisa soak alias rusak setiap saat. Contoh simplenya soal laptopku beberapa hari silam, akibat dari ulah semena-menaku yang suka menyalakannya tanpa ingat waktu akhirnya kini LCDnya rusak, yang namanya LCD laptop itu termasuk komponen yang harganya tidak murah. Ya kalau sebatas laptop, adaikan rusak masih bisa diservice, kalaupun ada bagian yang rusak bisa diganti, nah kalau tubuh gimana??? memang sih tempat servicenya dimana-mana mulai dari RS-pukesmas-atau klinik, tapi kalau ada onderdil tubuh yang rusak,gimana gantinya? ya mungkin untuk beberapa oragan bisa diganti tapi stoknya belum tentu ada dan pastinya mahal harganya.

Kesehatan itu penting, terkadang kita tak menyadari bahwa hal-hal yang nampaknya sepele itu ternyata bisa membahayakan kesehatan, seperti “Diam Tapi Jengkel”!

Tidak ada komentar: