Memiliki tubuh pendek bukan
berarti Anda hanya bisa menerima kenyataan dan menganut 'dogma' karena faktor
genetik. Salah besar.
Dr. Elvina Karyadi, M.Sc, Ph.D,
SpGK selaku ahli gizi, menjelaskan kekurangan gizi mikro kronis semasa
kehamilan bisa menyebabkan anak mengalami stunting alias pendek.
Gizi mikro merupakan gizi yang
dibutuhkan dalam jumlah sedikit tapi ketika tidak terpenuhi bisa fatal.
Bila gizi makro menyangkut
karbohidrat, protein, dan lemak, maka gizi mikro mencakup vitamin dan mineral,
seperti yodium, vitamin A, folat hingga zat besi.
"Misalnya kekurangan garam
yodium, anak bisa terlahir pendek, terjadi kerusakan otak hingga kekurangan
energi (hipotiroid). Padahal yodium ini sangat mudah ditemukan (banyak
ditemukan pada garam dan sea food) dan kita hanya butuh 1 gram setiap hari,"
jelas Dr. Elvina dalam Nutritalk Sari Husada (21/5).
Dr. Elvina menambahkan
kekurangan mineral penting lainnya seperti zat besi (anemia) pada ibu hamil
akan menyebabkan risiko kematian ibu karena pendarahan, bahkan bayi terlahir
prematur dan berat badan anak rendah. Belum lagi masalah rendahnya vitamin A
yang berkaitan dengan sistem penglihatan anak.
Akibatnya, masalah hidden
hunger (kekurangan salah satu vitamin/mineral) dapat mempengaruhi perkembangan
kognitif, tumbuh kembang, bahkan kesehatan anak di masa depan.
"Tubuh kurus
bisa menandakan tingkat zat gizi anak akut, kalau sudah kronis, anak bisa
pendek. Masalah ini bisa dikoreksi dengan cara mengejar dua tahun pertama anak
(masa golden age), dengan memperbaiki gizi anak baik mikro maupun makro dan
terus konsisten hingga masa tumbuh anak selesai, yaitu pada laki-laki sebelum
usia 21 tahun dan perempuan 18 tahun," tambahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar